PROBLEMATIKA DAN EKSISTENSI UMAT
ISLAM
MELAYU PATANI
(SELATAN THAILAND)
MELAYU PATANI
(SELATAN THAILAND)
Islamisme dan nasionalisme melayu selalu hadir berdampingan dengan
sejarah kehidupan umat islan patani, bahkan seringkali menjadi aspek penegasan
dalam perjuangan dan kehidupan sehari-hari. Hal ini tampak jelas di dalam pola
dan prilaku umat islam patani untuk mengsosialisasi nilai-nilai keislaman dan
nilai-nilai kebangsaan diatas bumi petiwi, walaupun sudah dirampas hak
kemerdekaan, kedaulatan dan kebebasan oleh imperialis siam.
Kensekuensi Negara patani kalah dalam peperangan dengan kerjaan siam pada
tahun 1785 M. yang silam, mengakibatkan berbagai problem-problem yang melandai
sebagai ancaman, penindasan, dan kekejaman terhadap eksistensi umat islam
patani pada masa sekarang. Kemakmuran yang ada diatas bumi patani dan
kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat merupakan suatu kenangan, oleh
karena pada saat ini tidak ada lagi yang dapat menikmati dan dirasakan oleh
umat islam patani diatas bumi dan tanah air yang tercinta.
Pada tahun 1909, pihak imperialis siam sengadakan konferensi dengan
colonial Inggris yang menghasilkan suatu mosi untuk menyatakan bahwa negeri
patani termasuk dalam daerah administratif dibawah kekuasaan kerjaan siam.
Setelah itu berbagai kebijaksanaan imperialis siam dengan upaya dan berusaha
keras untuk mengsiamisasi umat islam patani, baik dibidang politik, ekonomi,
pendidikan dan sosial kultural.
Kebijaksanaan dari imperialis siam dengan melalui program-program
tertentu, adalah bermaksud untuk menghapus dan memusnahkan umat islam patani
baik secara persuasif ataupun
menggunakan kekerasan dan kekejaman yang sudah banyak menelankan korban jiwa
bagi pejuang-pejuang yang ingin mengkembalikan kemerdekaan, kedaulatan bagi
bangsa melayu patani. Program-program yang sudah diaplikasikan dan sekaligus
merupakan fakta-fakta yang riil terhadap eksestensi umat islam patani pada saat
sekarang antara lain adalah :
A. Bidang politik
Sebagai
langkah awal, imperialis siam menggunakan politik devite at am pera,
yakni membagi-bagi dan memecah balah kerajaan melayu patani menjadi wilayah
yang kecil-kecil sehingga menyebabkan suasana dalam istana menjadi
disorganisasi dan stagnas. Akhirnya hancurlah kekeuatan bagi kerajaan patani
untuk menentang dan melawan terhadapnya. Kedua, imperialis siam menggunakan politik
konstitusi,yang sangat menghasilkan bagi mereka, oleh karena dapat
menghapus identitas bangsa melayu dan menggantikan bangsa Thai terhadap umat
islam patani yang berlaku sampai saat sekarang.
B. Bidang
Pendidikan
Semnjak imperialis siam mengubah
system pendidikan pesantren menjadi system pendidikan madrasah, maka mereka
mengkombinasikan kurikulum pendidikan siam dengan pendidikan agama, dengan
secara memaksa imperialis siam usaha memperkenalkan latar belakang dan
keberadaan agama Budha, dalam mata pelajaran membaca, menulis, membicara harus 0menggunakan
bahasa Budha/Thai. Demikian juga bagi pemuda-pemuda muslim hanya sebagian kecil
yang mempunyi kesempatan dapat melanjutkan studi di universitas atau perguruan
tinggi. Justru itu pemuda-pemuda muslim yang terasa dipanggil oleh suara
penderitaan umat, mereka berkurban jiwa, raga, dan harta benda untuk berhijrah
melanjutkan studi diluar negeri seperti di Negara Indonesia, Malaysia, Mesir
dan lain-lainnya. Dengan membawa misi kemahasiswaan dan kemasyarakatan sebagai
modal dalam perjuangan untuk menggali ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
memungkinkan dapat member manfaat sebagai tanggung jawab didalam memobilisasi,
mengintegrasi dalam pembangunan masyarakat dan mengubah nasib umat islam
dimasda mendatang.
C. Bidang
Ekonomi
Bumi patani adalah bumi yang
penuh dengan kekayaan sumber daya alam, baik dibidang pertanian, perkebunan dan
perikanan yang dapat memnambah devisa negara terbesar bagi imperialis siam.
Hasil pendapatan tidak sama sekali imperialis siam melimpahkan kepada pribumi
didalam pembangunan masyarakat muslim diwilayah selatan, sehingga
penduduk-penduduk diwilayah selatan termasuk golongan standar ekonomi yang
sangat rendah jikalau dibandingkan dengan penduduk-penduduk diwilayah yanglain.
D. Bidang Social
Budaya
Penduduk diwilayah selatan 80%
adalah penduduk yang menganut agama islam dan mempunyai adat istiadat,
kebudayaan, dan tata kehidupan tidak jauh berbeda dengan warga Negara
Indonesia, Malaysia, Berunai yang dapat menjadi asumsi oleh sejarahwan patani
bahwa semua berasal dari rumpun melayun dan mempunyai nenk moyang yang sama.
Kensekuensi logis, dari berbeda
adat istiadat dan kebudayaan umat islam patani dengan penduduk Thai sangat
dikawatirkan oleh imperialis siam, justru itu sudah berkali-kali mereka
berusaha untuk menghapus dan menghancur kebudayaan melayu umat islam patani
melalui program-program seperti : program tranmigrasi atau pemukiman. Imperialis
siam beranggapan bahwa diwilayah selatan mayoritas adalah umat islam, untuk
mengurangi dan mengimbangi penduduk setmpat yakni umat islam dengan umat yang
beragama Budha. Setiap tahun dengan jumlah imigran 250.000 orang yang dating
dari wilayah utara, dapat melahirkan reaksi dan tuntutan bagi umat islam
terhadap im perialis siam. Namun yang menjadi balasan terhadap tuntutan itu
adalah penindasan, kekejaman dan kematian terhadap umat islam patani terutama
tokoh-tokoh masyarakat dan para ulama.
Misi lain di bidang social
cultural, imperialis siam cukup berhasil dalam membujuk dan mempengauhi
pemuda-pemudi muslim yang tidak bnerpendidikan agama, untuk menanamkan sikap
dan nilai-nilai kebudayaan Budha dengan mendirikan pusat-pusat pelancuran di
daerah penduduk muslim, dan mereka menyebar luas ubat bius atau narkotika dikalangan
anak-anak remaja yang sangat merusakan baik fisik dan mental untuk
menghilangkan konsentrasi dalam memikirkan tentang nasib bangsa dan tanah air
dimasa yang akan datag.
Demikianlah problematika yang
dihadapi oleh umat islam patani dengan atatus sebagai Negara jajaha dibawah
kekuasaan imperialis siam yang tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan hak-hak
asasi manusia sebagai makhluk cipta Allah SWT. yang sama. Justru itu, penjajah
atau imperialis yang ada diatas muka bumi ini harus menghapus, memusnah dan
menghancurkan.
ไม่มีความคิดเห็น:
แสดงความคิดเห็น